1. Sejarah Singkat PT. Indosat Tbk
PT. Indosat Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai
Perusahaan Penanaman Modal Asing yang menyediakan layanan Telekomunikasi
Internasional Indonesia. PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian
Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi
di Indonesia. Indosat adalah perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar
kedua di Indonesia untuk jasa seluler ( Mentari, Matrix, IM3, dan
StarOne). Pada tahun 1980, pemerintah
Indonesia membeli semua saham Indosat, sehingga saat itu PT. Indosat, Tbk
menjadi Badan Usaha Milik Bersama (BUMN). Pada tahun 1994 perusahaan
mulai go public yang ditandai dengan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES) dan sekaligus mendaftarkan di New York
Stock Exchange.
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah
pengawasan PT Indosat. Mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM.
Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator
GSM pertama di Indonesia. Pada tahun 2001 PT. Indosat, Tbk mendirikan PT.
Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan diikuti dengan mengakuisisi seluruh
saham PT. Satelit Palapa Indonesia (SATELINDO) di tahun 2002. Kemudian
dilanjutkan dengan menjadikan Indosat group sebagai penyelenggara operator
phone selular terbesar kedua di Indonesia.
Pada
akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat kepada Singapore
Technologies Telemedia Pte, Ltd. Kemudian Indosat manjadi Perusahaan Telekomunikasi
Terbatas (PT. Indosat, Tbk) dan menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing
yang menawarkan pelayanan secara lengkap, jaringan terintegrasi, serta layanan
solusi teknologi informasi dan komunikasi. Pada tanggal 20 November 2003
dilakukan penandatanganan kesepakatan merger penggabungan Satelindo, Indosat
Multi Media Mobile (IM3) dan Bima Graha ke dalam PT.Indosat, Tbk. Hal
ini diikuti dengan munculnya PT. Indosat, Tbk sebagai perusahaan yang fokus
pada seluler dengan sinyal (jaringan) kuat atau Full Network Service
Provider (FNSP). Dengan menggabungkan perusahaan seluler, telekomunikasi
fixed dan layanan MIDI-nya menjadi sebuah perusahaan tunggal. PT. Indosat, Tbk
memposisikan dirinya menjadi penyedia layanan telekomunikasi dengan rentang
produk yang luas di Indonesia.
Seiring berjalannya program di atas, diikuti oleh program
transformasi menyeluruh yang dimulai pada tahun 2004. transformasi ini meliputi
bidang sumber daya manusia, teknologi, budaya dan nilai-nilai perusahaan. Upaya
ini mulai menunjukkan perolehan hasil yang menggembirakan, dengan keberhasilan
perusahaan perseroan mencatat perolehan pendapatan melampaui 10 triliun Rupiah
dan peningkatan margin pada tahun ke-10 sebagai perusahaan publik. Saat ini PT.
Indosat, Tbk sudah membuka cabang di 5 region office yaitu Sumatera Regional
Office, Jabotabek dan Banten Regional Office, Bali Nusa & Sulampapua
Regional Office, East Java & Kalimantan Regional Office dan West &
Central Java Regional Office.
2.
Visi
Menjadi penyelenggaran jaringan dan
jasa telekomunikasi terpadu berfokus selular atau nirkabel yang terkemuka di
Indonesia.
3.
Misi
1.Menyediakan dan mengembangkan
produk, layanan dan solusi yang inovatif danberkualitas
untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
2.Meningkatkan shareholder value
(nilai pemegang saham) secara terus menerus.
3.Mewujudkan kualitas kehidupan
stakeholder (Pihak yang berkepentingan) yang lebih baik.
4. 4. Budaya
Kepedulian dan kesungguhan Indosat untuk
melestarikan lingkungan hidup bagi generasi masa depan, mendapatkan pengakuan
dengan diraihnya Indonesia Green Award 2012 sebagai Green Telecommunication
Company. Penghargaan ini diraih Indosat untuk program penanaman 43.000 pohon di
daerah aliran sungai di sepanjang sungai Cisadane, Citarum dan Ciliwung untuk
memberikan perlindungan dan perawatan kualitas air di daerah resapan dan aliran
sungai. "Dukungan Indosat terhadap pelestarian lingkungan hidup melalui
program Indonesia Hijau merupakan salah satu wujud program Corporate Social
Responsibility (CSR) kami dan kami sangat senang program Indonesia Hijau kami
mendapat pengakuan publik," kata Adrian Prasanto, Division Head Public
Relations Indosat usai menerima penghargaan Indonesia Green Awards 2012 di
Jakarta, seperti rilis yang diterima Tribun, Senin (16/7) sore.
Program
Indonesia Hijau merupakan salah satu program CSR Indosat yang berfokus pada
pelestarian lingkungan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Program ini
berakar pada kepedulian dan kesungguhan Indosat untuk melestarikan lingkungan
hidup bagi generasi masa depan. Sejak
peluncuran program Indonesia Hijau, Indosat telah melaksanakan berbagai program
diantaranya tanam dan peliharan pohon yang melibatkan partisipasi seluruh
karyawan Indosat, penanaman dan pemeliharaan pohon di kawasan hutan lindung
Rinjani di Lombok bekerjasama dengan WWF Indonesia, pemerintah daerah serta
perguruan tinggi di Indonesia, melaksanakan program penghijauan dengan
penanaman 10.000 pohon jati di perbukitan Blora Jawa Tengah.
Selain
itu juga berpartisipasi mendukung program pemerintah yaitu penanaman satu milyar
pohon Indonesia dengan memberikan 43.000 pohon yang ditanam di daerah resapan
air dan juga daerah aliran sungai.Indosat juga mengembangkan penggunaan tenaga
alternatif dan hemat energi untuk pengoperasian BTS (Base Transceiver Station)
dengan penggunaan bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan yaitu sinar
matahari, angin dan biofuel berbahan dasar kelapa sawit dan biji jarak.
Disamping itu, Indosat juga melakukan modernisasi jaringan dengan menggunakan
BTS SDR (Software Defined Radio) yang hemat konsumsi daya dibandingkan dengan
BTS konvensional. Budaya dan prilaku sadar lingkungan juga diterapkan Indosat
di internal perusahaan dengan melaksanakan 8 aksi internal yaitu : hemat kertas
menuju paperless, hemat air, hemat listrik, pemilahan sampah organik dan non
organik, tidak merokok di tempat kerja, pembuatan bipori di lingkungan kantor,
penggunaan energi alternatif bagi BTS serta penerapan green office.
Selain
program Indonesia Hijau, Indosat juga memiliki beberapa program CSR lainnya
difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, pemulihan paska bencana dan
kegiatan sosial. Program-program ini diintegrasikan dengan kegiatan operasional
Indosat serta melibatkan partisipasi seluruh karyawan sehingga meningkatkan
nilai layanan Indosat kepada masyarakat.
5. 5 Marketing Mix
Promotion
- Indosat
memiliki beberapa fitur cara mengakses data layanan dengan menggunakan
layanan paket yang salah satunya adalah dari strategi promotion.
- Starone
Update :StarOne Layanan telekomunikasi suara dan data berbasis jaringan akses
nirkabel dengan teknologi CDMA 2000-1X. StarOne menawarkan kombinasi
layanan telepon tetap (PSTN) dan bergerak (Mobile) dengan tarif murah.
·
Mentari
Update : Pakai Mentari sekarang juga! Mau nelpon lokal atau jarak jauh jadi
semakin mudah, nyaman dan murah. Mentari merupakan kartu prabayar GSM/selular
di Indonesia yang dikeluarkan oleh Indosat dan dapat digunakan di seluruh
wilayah Indonesia. Mentari bahkan juga dapat dipergunakan saat internasional
roaming di banyak negara. Berbagai fasilitas disediakan untuk kemudahan dan
kenyamanan berkomunikasi dengan tarif murah. Kartu Mentari mengandung nilai Kepercayaan,
Kekeluargaan dan Ekonomis, serta memiliki fitur dan layanan yang lengkap.
·
IM3 Update :
IM3 adalah kartu prabayar dari Indosat untuk anak muda Indonesia. IM3 ngasih
kamu segalanya buat seru-seruan tanpa batas. Inovasi dari IM3 bikin kamu tetap
gaul dan gak bikin kantong bolong. Seru-seruannya IM3 gak ada yang bisa
nyaingin. GSM multimedia yang paling ngerti maunya kamu. Dari mulai bikin blog
sampai download internet. Dari voice call sampe video call, IM3 juga punya.
Apalagi di tambah dengan layanan GRATIS Social Media, makanya buruan
aktifin IM3-mu!
· Blackberry(R) Update :Always On,
Always Connected Satu lagi layanan akses tiada batas untuk komunikasi
bisnis Anda dari Indosat. Didukung dengan jaringan data (GPRS/3G), menjadikan
BlackBerry® dari Indosat sebagai salah satu pilihan layanan
akses data pada handheld Anda.
·
Indosat
Internet :INDOSAT SUPER 3G +Internetan Sepuasnya mulai dari Rp 2.000,- Nikmati
Kuota hingga 7.5 GB dan Kecepatan hingga 7.2 Mbps.Seluruh pelanggan Paskabayar
dan Prabayar (IM3 dan Mentari) dapat menikmati cepatnya internetan dengan
Indosat Super 3G+ hingga 7.2 Mbps. Pilih Paket Kuota atau Paket Unlimited
sesuai kebutuhan anda. Cukup tekan *123*4*1# di perangkat Anda
atau SMS ke 363.
·
Indosat
Mobile : Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi Anda dalam berkomunikasi
kapanpun dan dimanapun, Indosat Mobile merupakan layanan
selular dari Indosat yang hadir dengan Paket Lengkap, fitur menarik dan layanan
nilai tambah untuk mendukung segala aktivitas mobile Anda.
Product
MORE / Mobile Reward
Exchange adalah sistem poin koalisi yang menggabungkan poin reward
yang Anda peroleh dari Indosat (Poin Plus Plus) dengan poin reward lain dari berbagai
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam aliansi MORE menjadi MORE-Poin. MORE-Poin yang
diperoleh atau dikonversi dari mitra MORE, dapat ditukarkan dengan
produk/layanan dari mitra Merchant MORE lainnya.
Cara Memperoleh MORE-Poin
- KonversiMenukarkan Poin Plus Plus Anda menjadi MORE-Poin
- RegistrasiDapatkan bonus MORE-Poin disaat registrasi
- ReferensiDapatkan bonus MORE-Poin dengan cara mereferensikan anggota keluarga/relasi/teman
- BonusDapatkan bonus MORE-Poin pada hari ulang tahun Anda dan di roadshow MORE atau merespon iklan di katalog MORE
- BelanjaDapatkan bonus MORE-Poin disaat Anda berbelanja di salah satu mitra MORE
Cara Menukarkan Poin Plus Plus Menjadi MORE-Poin
- Melalui aplikasi MOREa. Pilih Menu [Peroleh]b. Pilih [Indosat]c. Tekan [Pilihan]d. Pilih [Tukar MORE-Poin]e. Tentukan MORE-Poin yang dibutuhkan, lalu tekan [OK]
- Melalui SMSa. Lakukan registrasi MORE, ketik dan kirim ke 9800:REG<spasi>MORE<spasi>PIN baru (6 angka)#Nama#TglLahir (ddmmyyyy)#Gender (L/P)#Kode Area (mis. 021)#No.Referensib. Cek Saldo Poin Plus Plus, ketik dan kirim ke 7887:
MORE<spasi>RATE
c. Tukarkan Poin Plus Plus ke MORE-Poin, ketik dan kirim ke 7887:
MORE<spasi>TUKAR<spasi>Poin MORE yang
diinginkan
Cara Mendapatkan Aplikasi MORE
- Ketik MORE, kirim ke 9800Tarif SMS 9800 sesuai dengan tarif yang ditetapkan operator
- Download dari WAP : http://wap.more.co.idBiaya download melalui GPRS sesuai dengan tarif yang ditetapkan operator
- Download dari WEB : http://www.more.co.idFile yang di-download dari internet disimpan ke PC dan kemudian di-copy dari PC ke Memory Card Ponsel Anda
- Dari anggota MORE dengan ponsel lain yang sejenis
(via Bluetooth)
Tipe Ponsel
yang Dapat Digunakan
Aplikasi
MORE dapat diperoleh GRATIS dan di-install pada ponsel tipe:
- NOKIA3110c, 3120c, 3230, 3250, 6200, 5300, 5310, 5610, 5700, 6110 Nav, 6120c, 6233, 6260, 6270, 6280, 6288, 6300, 6500c, 6500s, 6630, 6670, 6680, 6681, 7370, 7373, 7390, 7500, 7610, 7900, 8600, 8800, 9300, 9300i, 9500, E50, E51, E61, E61i, E65, E90, N70, N71, N72, N73, N76, N77, N81, N82, N82, N90, N91, N93, N93i, N95
- Sony EricssonK510i, K530i, K550i, K610i, K618, K630i, K750, K770i. K790i, K800i, K850i, K880, S500i, T650i, W200i, W550i, W580i, W660i, W800i, W810i, W830i, W880i, W890i, W900i, W910i, Z310i, Z530i, Z610iNote: Periksa status terakhir tipe & merk ponsel yang dapat digunakan di www.more.co.id
Indosat
memberikan keuntungan tambahan untuk Anda, yaitu kuota bonus untuk paket kuota.
Anda akan mendapatkan kuota bonus yang bisa digunakan antara jam 00.00 – 06.00
setiap hari (sesuai dengan masa aktif paket yang diregistrasi).
Price
Harga
Indosat
Indosat
Nasional
Kode
Voucher |
Nilai
Voucher |
Harga
Retail |
Status
|
IN2
|
REG 2.000
|
Rp 2175,-
|
Open
|
IN5
|
REG 5.000
|
Rp 5175,-
|
Open
|
INS5
|
SMS 5.000
|
Rp 5175,-
|
Open
|
ING5
|
GPRS 5.000
|
Rp 5175,-
|
Open
|
IN10
|
REG 10.000
|
Rp 10175,-
|
Open
|
INS10
|
SMS 10.000
|
Rp 10175,-
|
Open
|
ING10
|
GPRS 10.000
|
Rp 10175,-
|
Open
|
IN25
|
REG 25.000
|
Rp 24900,-
|
Open
|
INS25
|
SMS 25.000
|
Rp 24900,-
|
Open
|
ING25
|
GPRS 25.000
|
Rp 24900,-
|
Open
|
IN50
|
REG 50.000
|
Rp 49150,-
|
Open
|
IN100
|
REG 100.000
|
Rp 98000,-
|
Open
|
*Semua Voucher masa tenggang 37 hari
Place
Jakarta
Timur:
Jl. Raya Pemuda no 297 Ruko C dan D Rawamangun
Jakarta
Pusat & Utara:
JL.Boulevard Raya Blok LA.6 No. 32-33, Kelapa Gading Timur
Jl. Hasyim Asyari, Komp Perniagaan Roxy Mas Blok C2 No 3
Jl. MH. Thamrin , Podium Lt 2 Sarinah
Jl. Medan Merdeka Barat no.21, Podium Depan Lt. Dasar
Jl. Mangga Dua Raya – Mangga Dua, Ruko Mall Mangga Dua Mall RM 09
Jakarta
Selatan:
Jl Prof Dr Satrio, Mall Ambasador Lantai 2 Blok C No.3, 5 & 6
Jl. Margaguna – Pondok Indah, Ruko Plaza 5 Pondok Indah BL A-5
Jl. Bulungan Raya No.76, Blok M Plaza Lt 5 No.507-508
Jl. Jend Sudirman Kav 52 – 53, Gedung AG Lt Dasar
Bandung:
Gedung BEC, Jl. Purnawarman No 13-15
Jl. Pasir Kaliki 121-123, Istana Plaza Lt. LG D3 Bandung
Jl. Asia Afrika 141 – 147, Gedung Bumi Bina Usaha Lt.Dasar
Jl. Soekarno – Hatta No. 644 A
Jl. Raya Barat no. 546 Cimahi
Jl. Pangeran Geusan Ulun No. 26
Surabaya:
Jl. Margorejo 97 – 99, Pusat Ponsel-Plaza Marina Lt. 2
Jl. Kayoon no 72, Gedung Indosat
Jl. Pemuda 27 – 31, Gedung WTC Lantai 2
Bali:
Jl. Baypass Ngurah Rai, Gd Indosat
Jl. Gatot Subroto Barat 401, Banjar Lempang Padang Sambia Kaja
Jl. By Pass Kediri, Tabanan
Jl. A. Yani No 26, Singaraja
Jl. Yos Sudarso 18 Negara
Jl. Teuku Umar No. 102
Jl. Darma Giri Gianyar
Posisi Keuangan Perusahaan
Rasio dan
Modal Kerja
|
1996
|
1997
|
Trend
|
Interpretasi
|
|
Likuiditas:
|
Current
|
0,41
|
0,35
|
Unfavorable
|
Rasio yang
ideal: 2-3
|
Quick
|
0,41
|
0,35
|
Unfavorable
|
Semakin
besar semakin baik
|
|
Leverage
|
Debt-Assets
|
0,10
|
0,15
|
Favorable
|
Semakin
besar semakin aman
|
Debt-Equity
|
0,11
|
0,17
|
Favorable
|
Semakin
besar semakin aman
|
|
Aktivitas
|
Asset
Turnover
|
0,43
|
0,41
|
Unfavorable
|
Semakin
besar semakin efisien
|
Fixed
Asset Ratio
|
0,73
|
0,63
|
Unfavorable
|
Semakin
besar semakin efisien
|
|
Inventory
Turnover
|
-
|
-
|
-
|
Tidak
terdapat persediaan
|
|
Acc. Rec.
Turnover
|
2,75
|
2,21
|
Unfavorable
|
Semakin
besar semakin efisien
|
|
Av.Collection
Per.
|
131
|
163
|
Unfavorable
|
Semakin
kecil semakin baik
|
|
Profitabilitas
|
ROS
|
0,43
|
0,44
|
Favorable
|
Semakin
besar semakin baik
|
ROI
|
0,18
|
0,18
|
Neutral
|
Semakin
besar semakin baik
|
|
ROE
|
0,20
|
0,21
|
Favourable
|
Semakin
besar semakin baik
|
Berdasarkan
posisi keuangan di atas terlihat trend dari keuangan Indosat yang favorable maupun
yang unfavorable. Pada rasio likuiditas, terlihat trend yang unfavorable,
artinya semakin riskan bagi Indosat untuk dapat membayar kewajibannya
jangka pendeknya. Untuk rasio leverage, terlihat trend yang favorable,
artinya akan semakin aman pendapatan bagi pemegang saham dari biaya kewajiban.
Mengenai rasio aktivitas terlihat trend yang unfavorable, artinya
semakin menurun efektifitas penggunaan sumber daya. Terakhir, rasio
profitabilitas menunjukkan trend yang favorable, artinya semakin baik
perusahaan dikelola yang menghasilkan keuntungan yang meningkat. Secara umum
terlihat bahwa perusahaan mampu dengan baik menghasilkan keuntungan, namun
kurang baik memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mempunyai posisi likuiditas
yang cukup riskan.
Struktur
Organisasi Perusahaan Indosat
7. analisis
eksternal yaitu pesaing
Lingkungan ini adalah suatu
tingkatan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor
yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di
luar dan terlepas dari operasi perusahaan.
1.
Faktor Ekonomi
Krisis moneter yang kemudian disusul
dengan tejadinya krisis ekonomi telah membuat terpuruknya perekonomian
Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif,
banyak menyulitkan perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang terutama
diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya sektor keuangan
khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi mencapai 70%
telah membuat dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang memadai untuk
mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis
kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit
oleh pihak luar negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13% ditahun
1998 ini, inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-September
1998 inflasi telah mencapai 75%), banyaknya PHK, dan pada gilirannya
memperbesar jumlah penduduk miskin. Dengan turunnya pendapatan riel
masyarakat maka daya beli masyarakat melemah. Semua masalah diatas sangat
menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat ini.
2. Faktor Sosial
Kemajuan ekonomi yang pernah terjadi
selama periode 1969-1996, telah banyak merubah keadaan sosial di Indonesia.
Jasa telekomunikasi pada saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi
masyarakat, baik untuk dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Keberhasilan
program Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi Indonesia.
Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan semakin
banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya . Hal-hal diatas
merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
3. Faktor Politik
Keadaan politik dalam negeri yang
masih belum stabil pada saat ini, sedikit-banyak cukup mempengaruhi kegiatan
ekonomi nasional. Disusunnya beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan,
yang berpengaruh pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan
Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk menghapus praktek
monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa telekomunikasi internasional,
pemerintah tetap memberikan komitmen untuk mempertahankan duopoli
Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Dengan akan berakhirnya duopoli tersebut,
maka diperlukan kesiapan dalam menghadapi munculnya pendatang baru.
4. Faktor Teknologi
Teknologi telekomunikasi merupakan
teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan berkembangnya industri
elektronika dan komputer. Trend teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah
teknologi digital, semakin besar kapasitas, semakin sederhana perangkatnya,
perluasan daya jangkau, keamanan dan privacy lebih baik, personalitas
dan penambahan fasilitas yang lain. Evolusi teknologi telekomunikasi saat ini
mempunyai kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit.
5. Faktor Ekologi
Pada saat ini dunia bisnis semakin
dituntut tanggung-jawabnya terhadap lingkungan. Industri telekomunikasi telah
mencoba membuat produk yang ramah lingkungan, dan bagi sektor jasa
telekomunikasi relatif tidak menghasilkan limbah sama sekali.
Lingkungan
Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan
dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang
secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung
terhadap operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive
Strategy, keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan
persaingan pokok, yaitu:
1.
Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi
aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai bukti empirik
secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan
sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi nasional dalam
kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka swastanisasi
maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara maju maupun dalam
ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar
jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan
yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan. Modal yang
dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya
teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga
yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar
ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Jadi dengan kondisi
tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki
industri ini, karena banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat
agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada.
2. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Jumlah pelanggan telekomunikasi dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan, yang pada akhir Pelita VIII (2009)
diproyeksikan mencapai 21 juta saluran telepon dengan rasio 9 per seratus
orang. Kalau dibandingkan misalnya padatahun 1996 Swedia (tertinggi dunia)
sudah mencapai 68 per seratus orang, dan hongkong 54 per seratus orang. Pelanggan
di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap
jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan langsung internasional, karena
tidak punya pilihan sarana telekomunikasi. Dan untuk jasa sambungan bergerak,
pelanggan memang cukup banyak pilihan , tetapi hanya terbatas pada pilihan
tertentu dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas jasanya. Jadi melihat hal di
atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan meningkat dari
tahun ke tahun , apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang belum
digarap.
3. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja untuk
jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang sudah sedemikian
pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik untuk
mengakomodasi data maupun informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik
dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir
sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar
negeri, sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Kondisi daya tawar
perusahaan telekomunikasi Indonesia tidak terlalu lemah, karena pemasoknya
terdiri dari banyak perusahaan. Akan tetapi jika terjadi fluktuasi dan
pelemahan nilai tukar mata uang dalam negeri, hal ini yang menjadi bumerang
terhadap perusahaan.
4. Ancaman dari barang atau jasa
pengganti
Telekomunikasi merupakan wahana yang
menghubungkan manusia satu dengan manusia lainnya melalui berbagai media
telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan
ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa
telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan internet.
Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya,
maka kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dalam
hal kecepatan dan kemudahan berkomunikasi.
5. Persaingan di antara perusahaan yang
ada
Kondisi persaingan industri
telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh aturan mengenai struktur dan bentuk
kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN, sesuai dengan UU No 3/1989, adalah
sebagai berikut: Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi
dasar melalui kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen
dengan PT Telkom dan PT Indosat.
Gambaran mengenai kondisi persaingan dan struktur industri telekomunikasi di
Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut:
Segmen
Industri
|
Kerangka
Hukum
|
Operator
|
|||
Public
Switced Telephone Network
|
Gerbang
Internasional
|
Duopoli
|
Indosat,
Satelindo
|
||
Domestik
|
Lokal
Tetap
|
Kabel
|
Monopoli
|
Telkom
(KSO)
|
|
Tanpa
Kabel
|
Duopoli
|
Telkom,
Ratelindo
|
|||
Bergerak
|
NMT 450
|
Monopoli
Regional
|
Mobisel
|
||
GSM
|
Cakupan
Nasional
|
Satelindo,Excelkomindo,Telkomsel
|
|||
AMPS
|
Monopoli
Regional
|
Komselindo,
Metrosel, Telesera
|
|||
Jarak-Jauh
|
Monopoli
|
Telkom
|
|||
Infrastruktur
|
Teresstrial
|
Monopoli
|
Telkom
|
||
Satelit
|
Kompetisi
Internasional
|
Satelindo,
PSN
|
|||
Jasa
Bernilai Tambah
|
Paging,
Voice mailbox, Komunikasi
Data, Wartel, Payphone, dll
|
Kompetisi
|
Operator
Berlisensi
|
||
Jaringan
Khusus
|
VSAT, Trunking
|
Kompetisi
|
Operator
Berlisensi
|
||
Jaringan
Swasta
|
|
Tidak
Dijual
|
Perusahaan
swasta mana saja
|
||
Manufaktur
|
Telephone
Switch
|
Kompetisi Terbatas
|
AT&T,NEC,SIEMENS,SENA
|
||
Transmisi
|
Kompetisi
|
Perusahaan
mana saja
|
|||
Broadband
Switch
|
|
|
|||
CPE
|
Kompetisi
|
Perusahaan
mana saja
|
|||
Kabel
|
Kompetisi
|
Perusahaan
mana saja
|
Lingkungan Operasi
Lingkungan ini meliputi
faktor-faktor pada situasi kompetitif yang mempengaruhi sukses perusahaan dalam
mendapatkan sumber daya atau dalam keuntungan pemasaran barang dan jasa
perusahaan.
- Posisi
Kompetitif
Posisi kompetitif Indosat cukup kuat, sebagai pemimpin pasar, dan hanya
menghadapi satu pesaing pada bisnis telekomunikasi internasional yaitu
Satelindo. Selain itu juga didukung rangkaian produk dan jasa yang luas,
kapasitas dan produktivitas yang memadai, periklanan, dan yang cukup penting
citra perusahaan.
- Profil PelangganPelanggan dari Indosat meliputi rumah tangga dan kalangan bisnis. Dalam hal ini pemakai utama dari telekomunikasi internasional adalah kalangan bisnis, yang banyak digunakan untuk keperluan usaha. Terpuruknya perekonomian Indonesia yang banyak memacetkan sejumlah besar bisnis, mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan volume pemakaian telekomunikasi internasional.
- PemasokPeralatan-peralatan yang digunakan untuk pengadaan telekomunikasi internasional, merupakan peralatan yang bermuatan teknologi tinggi. Sehingga, sebagian besar peralatan tersebut didatangkan melalui pemasok luar negeri. Walaupun posisi daya tawar Indosat cukup kuat, mengingat culup banyaknya jumlah pemasok, namun penurunan nilai tukar Rupiah sangat mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan peralatan tersebut. Namun, pendapatan Indosat yang sebagian besar dalam bentuk Dollar, seperti pendapatan incoming call, cukup membantu.
- KreditorDilihat dari struktur kredit-modal, terlihat bahwa Indosat mempunyai struktur yang berimbang, atau antara modal dan kredit jumlahnya sama. Dalam hal ini, mengingat kemampuan Indosat dalam menghasilkan keuntungan maupun asset yang dimilikinya, tidaklah terlampau sulit bagi indosat untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor pada jumlah yang memadai.
- Sumber Daya ManusiaIndosat mempunyai SDM yang cukup baik, 40% komposisinya berpendidikan S-1 ke atas. Selain itu didukung dengan program pelatihan berjenjang sesuai posisinya untuk meningkatkan keahlian.
8. Analisa SWOT
- Strength:Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
- Weakness:Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang kurang menguntungkan.
- Oppurtunities:Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.
- Threat:Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Grand
Strategy
Adaptasi pada perubahan lingkungan
yang cepat dalam telekomunikasi telah menjadi critical factor bagi
Indosat. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi, dan aliansi strategi
global , di antara kesemuanya, sedang membentuk pasar telekomunikasi yang akan
datang.
Dalam menanggapi tantangan-tantangan
baru tersebut Indosat telah membangun cetak biru pertumbuhan, dikenal sebagai Grand
Strategy Indosat 2000:
- Jasa
Telekomunikasi Internasional Dasar akan tetap menjadi core business
Indosat
- Peranan
regional dan internasional yang telah meningkat sejak 1994
- Jasa
selular dan sistem satelit bergerak saat ini sedang diperluas melalui
perusahaan selular lokal dan konsorsium internasional
- Jasa
bernilai-tambah yang meliputi telekomunikasi pada saat ini, integrasi
sistem dan informasi multimedia dan hiburan yang melengkapi dan menambah
nilai dari jasa core Indosat
Growth
Strategy
Indosat berusaha mempertahankan
keberadaannya sebagai pemimpin pasar untuk jasa telekomunikasi internasional di
Indonesia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi
berkelas-dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia.
Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis "1-plus-3" yang mencoba:
"1" Membangun jasa
telekomunikasi internasional melingkupi central core business
Lalu-lintas telekomunikasi internasional Indosat di transmisikan melalui
satelit internasional, sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro,
yang kesemuanya menggunakan teknologi digital mutakhir termasuk protokol
multimedia canggih. Indosat mengoperasikan empat gerbang internasional di
Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-lintas melewati dari Indonesia
ke seluruh dunia, dan sebaliknya. Setelah membangun akses ke satelit yang cukup
melalui sembilan stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia,
Indosat pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah
laut dengan bergabung ke konsorsium kabel regional dan dunia. Ini semua adalah
bagian dari program perluasan yang didesain untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki
kualitas, dan menyediakan jasa baru untuk memenuhi perubahan permintaan
konsumen.
- Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi domestikIndosat memandang investasinya pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai alat untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi internasional, juga sebagai sumber pendapatan baru untuk perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini adalah PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai pemegang lisensi operator telekomunikasi di daerah Jawa Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan join-ventura jasa GSM selular bergerak.
- Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional dan internasionalIndosat memulai proyek internasional, melibatkan join-ventura dengan mendasarkan sebagaimana membangun carriers telekomunikasi internasional. Tujuan utamanya adalah meningkatkan lalu-lintas internasional melalui gerbang perusahaan, memperoleh pendapatan langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian dari pembukaan internasional. Sampai sekarang, Indosat terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi termasuk join-ventura dengan entitas telekomunikasi yang bersangkutan dari Kamboja dan Kazakstan dan investasi ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom Inc. Keduanya adalah pemain utama carrier telekomunkasi. Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi internasional seperti Concert and World Partners dan telah ditunjuk sebagai gerbang bagi Sistem Bergerak Global Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara.
- Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis komplementerIndosat juga mencoba untuk mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan dalam telekomunikasi dapat dipergunakan untuk mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah yang melengkapi bisnis core perusahaan. Jasa –jasa ini tersedia melalui perusahaan anak dan pada saat ini meliputi beberapa jasa pertukaran data elektronik, bank elektronik, multimedia , dan internet
Dengan
strategi perusahaan "1+3", Indosat akan menjadi perusahaan yang
merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin bisnis
multimedia".
Analisa Strategi Bisnis Indosat
Menghadapi Krisis Ekonomi
Sehubungan
dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Indosat mengalami masa yang sulit
sejak awal 1998 ketika Rupiah terdepresiasi secara drastis. Banyak bisnis di
Indonesia yang mengalami kemacetan karena kondisi makro ekonomi, instabilitas
politik, dan gejolak sosial. Dilengkapi dengan krisis moneter, situasi ini
mempengaruhi pertumbuhan permintaan jasa telekomunikasi internasional di
Indonesia. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan volume lalu-lintas
lebih lambat, yang memaksa Indosat untuk : lebih berhati-hati dalam kegiatan
operasi dan manajemen arus kas terutama mata uang asing, sehubungan komitmen
investasi yang jatuh waktu.
Namun
demikian tampaknya krisis ekonomi tersebut tidak menurunkan keuntungan Indosat,
melainkan menurunkan pertumbuhannya saja. Selama Januari hingga September 1998,
incoming dan outgoing calls menigkat masing-masing 4,1% dan 10,3%
dari periode sebelumnya. Pertumbuhan yang lamban dari incoming traffic
disebabkan turunnya kegiatan bisnis internasional sebagai bagian dari situasi
nilai tukar rupiah dan instabilitas politik, menyusul kerusuhan Mei di Jakarta.
Indosat masih memproyeksikan pertumbuhan positif lalu-lintas telepon.
Pendapatan operasi meningkat 45,6% sedangkan beban operasi meningkat 33%.
Sebagai strategi bisnis dalam menghadapi krisis
ekonomi ini, Indosat menerapkan kebijakan, antara lain:
- Selalu mencari cara yang paling ekonomis menurunkan beban pembelanjaan pada mata uang asingIndosat mengurangi biaya sirkuit dengan menggunakan lebih banyak sirkuit kabel bawah laut ketimbang satelit, yang pada saat ini mencapai 74% dari total bandwith.
- Melakukan kebijakan konservatif menyangkut situasi krisis ekonomi IndonesiaPengalokasian hutang tak tertagih yang cukup besar, meningkat 88,4% dari tahun sebelumnya.
- Menerapkan kebijakan likuiditas yang berhati-hatiBiaya telekomunikasi dan beban perawatan meningkat sebagai dampak melemahnya Rupiah. Namun dalam hal ini pertumbuhan beban operasi diupayakan lebih rendah dari pendapatan operasi, serta meningkatkan profit margin.
- Melindungi fundamental dasar Indosat dari pengaruh kinerja negatif anak perusahaanUntuk menghindari dampak dari kinerja negatif anak perusahaan, maka dilakukan program restrukturisasi diversifikasi bisnis, yang akan memperbaiki posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan sesuai dengan strategi jangka panjang.
Dilihat dari
hasil-hasil yang dicapai pada kuartal ketiga seperti yang disebutkan di atas,
sejauh ini Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis maupun
penerapannya guna menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat
ini, yang tentunya harus sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti
yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk
mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan "penyedia jasa
penuh" dan "pemimpin bisnis multimedia".
Ref