Selasa, 25 Juni 2013

Tugas Manajemen strategik

1.      Sejarah Singkat PT. Indosat Tbk
 PT. Indosat Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing yang menyediakan layanan Telekomunikasi Internasional Indonesia. PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia. Indosat adalah perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler ( Mentari, Matrix, IM3, dan StarOne).  Pada tahun 1980, pemerintah Indonesia membeli semua saham Indosat, sehingga saat itu PT. Indosat, Tbk menjadi Badan Usaha Milik Bersama (BUMN). Pada tahun 1994 perusahaan mulai go public yang ditandai dengan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES) dan sekaligus mendaftarkan di New York Stock Exchange. 
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia. Pada tahun 2001 PT. Indosat, Tbk mendirikan PT. Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan diikuti dengan mengakuisisi seluruh saham PT. Satelit Palapa Indonesia (SATELINDO) di tahun 2002. Kemudian dilanjutkan dengan menjadikan Indosat group sebagai penyelenggara operator phone selular terbesar kedua di Indonesia.
            Pada akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia Pte, Ltd. Kemudian Indosat manjadi Perusahaan Telekomunikasi Terbatas (PT. Indosat, Tbk) dan menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing yang menawarkan pelayanan secara lengkap, jaringan terintegrasi, serta layanan solusi teknologi informasi dan komunikasi. Pada tanggal 20 November 2003 dilakukan penandatanganan kesepakatan merger penggabungan Satelindo, Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan Bima Graha ke dalam PT.Indosat, Tbk. Hal ini diikuti dengan munculnya PT. Indosat, Tbk sebagai perusahaan yang fokus pada seluler dengan sinyal (jaringan) kuat atau Full Network Service Provider (FNSP). Dengan menggabungkan perusahaan seluler, telekomunikasi fixed dan layanan MIDI-nya menjadi sebuah perusahaan tunggal. PT. Indosat, Tbk memposisikan dirinya menjadi penyedia layanan telekomunikasi dengan rentang produk yang luas di Indonesia. 

Seiring berjalannya program di atas, diikuti oleh program transformasi menyeluruh yang dimulai pada tahun 2004. transformasi ini meliputi bidang sumber daya manusia, teknologi, budaya dan nilai-nilai perusahaan. Upaya ini mulai menunjukkan perolehan hasil yang menggembirakan, dengan keberhasilan perusahaan perseroan mencatat perolehan pendapatan melampaui 10 triliun Rupiah dan peningkatan margin pada tahun ke-10 sebagai perusahaan publik. Saat ini PT. Indosat, Tbk sudah membuka cabang di 5 region office yaitu Sumatera Regional Office, Jabotabek dan Banten Regional Office, Bali Nusa & Sulampapua Regional Office, East Java & Kalimantan Regional Office dan West & Central Java Regional Office.

2.      Visi
Menjadi penyelenggaran jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus selular atau nirkabel yang terkemuka di Indonesia.


3.      Misi
1.Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi yang inovatif danberkualitas
   untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
2.Meningkatkan shareholder value (nilai pemegang saham) secara terus menerus.
3.Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder (Pihak yang berkepentingan) yang lebih baik.

4.     4.    Budaya
Kepedulian dan kesungguhan Indosat untuk melestarikan lingkungan hidup bagi generasi masa depan, mendapatkan pengakuan dengan diraihnya Indonesia Green Award 2012 sebagai Green Telecommunication Company. Penghargaan ini diraih Indosat untuk program penanaman 43.000 pohon di daerah aliran sungai di sepanjang sungai Cisadane, Citarum dan Ciliwung untuk memberikan perlindungan dan perawatan kualitas air di daerah resapan dan aliran sungai. "Dukungan Indosat terhadap pelestarian lingkungan hidup melalui program Indonesia Hijau merupakan salah satu wujud program Corporate Social Responsibility (CSR) kami dan kami sangat senang program Indonesia Hijau kami mendapat pengakuan publik," kata Adrian Prasanto, Division Head Public Relations Indosat usai menerima penghargaan Indonesia Green Awards 2012 di Jakarta, seperti rilis yang diterima Tribun, Senin (16/7) sore.
          Program Indonesia Hijau merupakan salah satu program CSR Indosat yang berfokus pada pelestarian lingkungan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Program ini berakar pada kepedulian dan kesungguhan Indosat untuk melestarikan lingkungan hidup bagi generasi masa depan.     Sejak peluncuran program Indonesia Hijau, Indosat telah melaksanakan berbagai program diantaranya tanam dan peliharan pohon yang melibatkan partisipasi seluruh karyawan Indosat, penanaman dan pemeliharaan pohon di kawasan hutan lindung Rinjani di Lombok bekerjasama dengan WWF Indonesia, pemerintah daerah serta perguruan tinggi di Indonesia, melaksanakan program penghijauan dengan penanaman 10.000 pohon jati di perbukitan Blora Jawa Tengah.
          Selain itu juga berpartisipasi mendukung program pemerintah yaitu penanaman satu milyar pohon Indonesia dengan memberikan 43.000 pohon yang ditanam di daerah resapan air dan juga daerah aliran sungai.Indosat juga mengembangkan penggunaan tenaga alternatif dan hemat energi untuk pengoperasian BTS (Base Transceiver Station) dengan penggunaan bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan yaitu sinar matahari, angin dan biofuel berbahan dasar kelapa sawit dan biji jarak. Disamping itu, Indosat juga melakukan modernisasi jaringan dengan menggunakan BTS SDR (Software Defined Radio) yang hemat konsumsi daya dibandingkan dengan BTS konvensional. Budaya dan prilaku sadar lingkungan juga diterapkan Indosat di internal perusahaan dengan melaksanakan 8 aksi internal yaitu : hemat kertas menuju paperless, hemat air, hemat listrik, pemilahan sampah organik dan non organik, tidak merokok di tempat kerja, pembuatan bipori di lingkungan kantor, penggunaan energi alternatif bagi BTS serta penerapan green office.
          Selain program Indonesia Hijau, Indosat juga memiliki beberapa program CSR lainnya difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, pemulihan paska bencana dan kegiatan sosial. Program-program ini diintegrasikan dengan kegiatan operasional Indosat serta melibatkan partisipasi seluruh karyawan sehingga meningkatkan nilai layanan Indosat kepada masyarakat.

5.    5    Marketing Mix
Promotion
  • Indosat memiliki beberapa fitur cara mengakses data layanan dengan menggunakan layanan paket yang salah satunya adalah dari strategi promotion.
  • Starone Update :StarOne Layanan telekomunikasi suara dan data berbasis jaringan akses nirkabel dengan teknologi CDMA 2000-1X.  StarOne menawarkan kombinasi layanan telepon tetap (PSTN) dan bergerak (Mobile) dengan tarif murah.


·       Mentari Update : Pakai Mentari sekarang juga! Mau nelpon lokal atau jarak jauh jadi semakin mudah, nyaman dan murah. Mentari merupakan kartu prabayar GSM/selular di Indonesia yang dikeluarkan oleh Indosat dan dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Mentari bahkan juga dapat dipergunakan saat internasional roaming di banyak negara. Berbagai fasilitas disediakan untuk kemudahan dan kenyamanan berkomunikasi dengan tarif murah. Kartu Mentari mengandung nilai Kepercayaan, Kekeluargaan dan Ekonomis, serta memiliki fitur dan layanan yang lengkap.

·                      IM3 Update : IM3 adalah kartu prabayar dari Indosat untuk anak muda Indonesia. IM3 ngasih kamu segalanya buat seru-seruan tanpa batas. Inovasi dari IM3 bikin kamu tetap gaul dan gak bikin kantong bolong. Seru-seruannya IM3 gak ada yang bisa nyaingin. GSM multimedia yang paling ngerti maunya kamu. Dari mulai bikin blog sampai download internet. Dari voice call sampe video call, IM3 juga punya. Apalagi di tambah dengan layanan GRATIS Social Media, makanya  buruan aktifin IM3-mu!

·  Blackberry(R) Update :Always On, Always Connected Satu lagi layanan akses tiada batas untuk komunikasi bisnis Anda dari Indosat. Didukung dengan jaringan data (GPRS/3G), menjadikan BlackBerry® dari Indosat sebagai salah satu pilihan layanan akses data pada handheld Anda.

·                      Indosat Internet :INDOSAT SUPER 3G +Internetan Sepuasnya mulai dari Rp 2.000,- Nikmati Kuota hingga 7.5 GB dan Kecepatan hingga 7.2 Mbps.Seluruh pelanggan Paskabayar dan Prabayar (IM3 dan Mentari) dapat menikmati cepatnya internetan dengan Indosat Super 3G+ hingga 7.2 Mbps. Pilih Paket Kuota atau Paket Unlimited sesuai kebutuhan anda. Cukup tekan *123*4*1# di perangkat Anda atau SMS ke 363.

·                 Indosat Mobile : Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi Anda dalam berkomunikasi kapanpun dan dimanapun, Indosat Mobile merupakan layanan selular dari Indosat yang hadir dengan Paket Lengkap, fitur menarik dan layanan nilai tambah untuk mendukung segala aktivitas mobile Anda.
Product
MORE / Mobile Reward Exchange adalah sistem poin koalisi yang menggabungkan poin reward yang Anda peroleh dari Indosat (Poin Plus Plus) dengan poin reward lain dari berbagai perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam aliansi MORE menjadi MORE-PoinMORE-Poin yang diperoleh atau dikonversi dari mitra MORE, dapat ditukarkan dengan produk/layanan dari mitra Merchant MORE lainnya.

Cara Memperoleh MORE-Poin

  • Konversi
    Menukarkan Poin Plus Plus Anda menjadi MORE-Poin
  • Registrasi
    Dapatkan bonus MORE-Poin disaat registrasi
  • Referensi
    Dapatkan bonus MORE-Poin dengan cara mereferensikan anggota keluarga/relasi/teman
  • Bonus
    Dapatkan bonus MORE-Poin pada hari ulang tahun Anda dan di roadshow MORE atau merespon iklan di katalog MORE
  • Belanja
    Dapatkan bonus MORE-Poin disaat Anda berbelanja di salah satu mitra MORE

Cara Menukarkan Poin Plus Plus Menjadi MORE-Poin

  1. Melalui aplikasi MORE
    a. Pilih Menu [Peroleh]
    b. Pilih [Indosat]
    c. Tekan [Pilihan]
    d. Pilih [Tukar MORE-Poin]
    e. Tentukan MORE-Poin yang dibutuhkan, lalu tekan [OK]
  2. Melalui SMS
    a. Lakukan registrasi MORE, ketik dan kirim ke 9800:REG<spasi>MORE<spasi>PIN baru (6 angka)#Nama#TglLahir (ddmmyyyy)#Gender (L/P)#Kode Area (mis. 021)#No.Referensi

    b. Cek Saldo Poin Plus Plus, ketik dan kirim ke 7887:
MORE<spasi>RATE

c. Tukarkan Poin Plus Plus ke MORE-Poin, ketik dan kirim ke 7887:

MORE<spasi>TUKAR<spasi>Poin MORE yang diinginkan

Cara Mendapatkan Aplikasi MORE

  • Ketik MORE, kirim ke 9800
    Tarif SMS 9800 sesuai dengan tarif yang ditetapkan operator
  • Download dari WAP : http://wap.more.co.id
    Biaya download melalui GPRS sesuai dengan tarif yang ditetapkan operator
  • Download dari WEB : http://www.more.co.id
    File yang di-download dari internet disimpan ke PC dan kemudian di-copy dari PC ke Memory Card Ponsel Anda
  • Dari anggota MORE dengan ponsel lain yang sejenis (via Bluetooth)
Tipe Ponsel yang Dapat Digunakan
Aplikasi MORE dapat diperoleh GRATIS dan di-install pada ponsel tipe:
  • NOKIA
    3110c, 3120c, 3230, 3250, 6200, 5300, 5310, 5610, 5700, 6110 Nav, 6120c, 6233, 6260, 6270, 6280, 6288, 6300, 6500c, 6500s, 6630, 6670, 6680, 6681, 7370, 7373, 7390, 7500, 7610, 7900, 8600, 8800, 9300, 9300i, 9500, E50, E51, E61, E61i, E65, E90, N70, N71, N72, N73, N76, N77, N81, N82, N82, N90, N91, N93, N93i, N95
  • Sony Ericsson
    K510i, K530i, K550i, K610i, K618, K630i, K750, K770i. K790i, K800i, K850i, K880, S500i, T650i, W200i, W550i, W580i, W660i, W800i, W810i, W830i, W880i, W890i, W900i, W910i, Z310i, Z530i, Z610iNote: Periksa status terakhir tipe & merk ponsel yang dapat digunakan di www.more.co.id
Indosat memberikan keuntungan tambahan untuk Anda, yaitu kuota bonus untuk paket kuota. Anda akan mendapatkan kuota bonus yang bisa digunakan antara jam 00.00 – 06.00 setiap hari (sesuai dengan masa aktif paket yang diregistrasi).
  
Price
Harga Indosat
  
Indosat Nasional
Kode
Voucher
Nilai
Voucher
Harga
Retail
Status
IN2
REG 2.000
Rp 2175,-
Open
IN5
REG 5.000
Rp 5175,-
Open
INS5
SMS 5.000
Rp 5175,-
Open
ING5
GPRS 5.000
Rp 5175,-
Open
IN10
REG 10.000
Rp 10175,-
Open
INS10
SMS 10.000
Rp 10175,-
Open
ING10
GPRS 10.000
Rp 10175,-
Open
IN25
REG 25.000
Rp 24900,-
Open
INS25
SMS 25.000
Rp 24900,-
Open
ING25
GPRS 25.000
Rp 24900,-
Open
IN50
REG 50.000
Rp 49150,-
Open
IN100
REG 100.000
Rp 98000,-
Open
*Semua Voucher masa tenggang 37 hari  

Place
Jakarta Timur:
Jl. Raya Pemuda no 297 Ruko C dan D Rawamangun

Jakarta Pusat & Utara:
JL.Boulevard Raya Blok LA.6 No. 32-33, Kelapa Gading Timur
Jl. Hasyim Asyari, Komp Perniagaan Roxy Mas Blok C2 No 3
Jl. MH. Thamrin , Podium Lt 2 Sarinah
Jl. Medan Merdeka Barat no.21, Podium Depan Lt. Dasar
Jl. Mangga Dua Raya – Mangga Dua, Ruko Mall Mangga Dua Mall RM 09

Jakarta Selatan:
Jl Prof Dr Satrio, Mall Ambasador Lantai 2 Blok C No.3, 5 & 6
Jl. Margaguna – Pondok Indah, Ruko Plaza 5 Pondok Indah BL A-5
Jl. Bulungan Raya No.76, Blok M Plaza Lt 5 No.507-508
Jl. Jend Sudirman Kav 52 – 53, Gedung AG Lt Dasar

Bandung:
Gedung BEC, Jl. Purnawarman No 13-15
Jl. Pasir Kaliki 121-123, Istana Plaza Lt. LG D3 Bandung
Jl. Asia Afrika 141 – 147, Gedung Bumi Bina Usaha Lt.Dasar
Jl. Soekarno – Hatta No. 644 A
Jl. Raya Barat no. 546 Cimahi
Jl. Pangeran Geusan Ulun No. 26

Surabaya:
Jl. Margorejo 97 – 99, Pusat Ponsel-Plaza Marina Lt. 2
Jl. Kayoon no 72, Gedung Indosat
Jl. Pemuda 27 – 31, Gedung WTC Lantai 2

Bali:
Jl. Baypass Ngurah Rai, Gd Indosat
Jl. Gatot Subroto Barat 401, Banjar Lempang Padang Sambia Kaja
Jl. By Pass Kediri, Tabanan
Jl. A. Yani No 26, Singaraja
Jl. Yos Sudarso 18 Negara
Jl. Teuku Umar No. 102
Jl. Darma Giri Gianyar


6. 6. analisis internal keuangan dan struktur organisasi
Posisi Keuangan Perusahaan
Rasio dan Modal Kerja
1996
1997
Trend
Interpretasi
Likuiditas:
Current
0,41
0,35
Unfavorable
Rasio yang ideal: 2-3
Quick
0,41
0,35
Unfavorable
Semakin besar semakin baik
Leverage
Debt-Assets
0,10
0,15
Favorable
Semakin besar semakin aman
Debt-Equity
0,11
0,17
Favorable
Semakin besar semakin aman
Aktivitas
Asset Turnover
0,43
0,41
Unfavorable
Semakin besar semakin efisien
Fixed Asset Ratio
0,73
0,63
Unfavorable
Semakin besar semakin efisien
Inventory Turnover
-
-
-
Tidak terdapat persediaan
Acc. Rec. Turnover
2,75
2,21
Unfavorable
Semakin besar semakin efisien
Av.Collection Per.
131
163
Unfavorable
Semakin kecil semakin baik

Profitabilitas
ROS
0,43
0,44
Favorable
Semakin besar semakin baik
ROI
0,18
0,18
Neutral
Semakin besar semakin baik
ROE
0,20
0,21
Favourable
Semakin besar semakin baik
Berdasarkan posisi keuangan di atas terlihat trend dari keuangan Indosat yang favorable maupun yang unfavorable. Pada rasio likuiditas, terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin riskan bagi Indosat untuk dapat membayar kewajibannya jangka pendeknya. Untuk rasio leverage, terlihat trend yang favorable, artinya akan semakin aman pendapatan bagi pemegang saham dari biaya kewajiban. Mengenai rasio aktivitas terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin menurun efektifitas penggunaan sumber daya. Terakhir, rasio profitabilitas menunjukkan trend yang favorable, artinya semakin baik perusahaan dikelola yang menghasilkan keuntungan yang meningkat. Secara umum terlihat bahwa perusahaan mampu dengan baik menghasilkan keuntungan, namun kurang baik memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mempunyai posisi likuiditas yang cukup riskan.

Struktur Organisasi Perusahaan Indosat


7. analisis eksternal yaitu pesaing

Lingkungan ini adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan.
1.              Faktor Ekonomi
Krisis moneter yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi telah membuat terpuruknya perekonomian Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak menyulitkan perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang terutama diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya sektor keuangan khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi mencapai 70% telah membuat dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang memadai untuk mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh pihak luar negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13% ditahun 1998 ini, inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-September 1998 inflasi telah mencapai 75%), banyaknya PHK, dan pada gilirannya memperbesar jumlah penduduk miskin. Dengan turunnya pendapatan riel masyarakat maka daya beli masyarakat melemah. Semua masalah diatas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat ini.

2.    Faktor Sosial
Kemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Keberhasilan program Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan semakin banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya . Hal-hal diatas merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.

3.    Faktor Politik
Keadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini, sedikit-banyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional. Disusunnya beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang berpengaruh pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk menghapus praktek monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa telekomunikasi internasional, pemerintah tetap memberikan komitmen untuk mempertahankan duopoli Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Dengan akan berakhirnya duopoli tersebut, maka diperlukan kesiapan dalam menghadapi munculnya pendatang baru.

4.    Faktor Teknologi
Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi digital, semakin besar kapasitas, semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau, keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain. Evolusi teknologi telekomunikasi saat ini mempunyai kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit.

5.    Faktor Ekologi
Pada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung-jawabnya terhadap lingkungan. Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk yang ramah lingkungan, dan bagi sektor jasa telekomunikasi relatif tidak menghasilkan limbah sama sekali.

Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu:

1.                  Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara maju maupun dalam ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan. Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini, karena banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada.


2.    Kekuatan tawar-menawar pembeli
Jumlah pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yang pada akhir Pelita VIII (2009) diproyeksikan mencapai 21 juta saluran telepon dengan rasio 9 per seratus orang. Kalau dibandingkan misalnya padatahun 1996 Swedia (tertinggi dunia) sudah mencapai 68 per seratus orang, dan hongkong 54 per seratus orang. Pelanggan di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan langsung internasional, karena tidak punya pilihan sarana telekomunikasi. Dan untuk jasa sambungan bergerak, pelanggan memang cukup banyak pilihan , tetapi hanya terbatas pada pilihan tertentu dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas jasanya. Jadi melihat hal di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan meningkat dari tahun ke tahun , apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang belum digarap.

3.    Kekuatan tawar-menawar pemasok

Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar negeri, sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Kondisi daya tawar perusahaan telekomunikasi Indonesia tidak terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan. Akan tetapi jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan.


4.      Ancaman dari barang atau jasa pengganti
Telekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu dengan manusia lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan internet. Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dalam hal kecepatan dan kemudahan berkomunikasi.

5.    Persaingan di antara perusahaan yang ada
Kondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh aturan mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN, sesuai dengan UU No 3/1989, adalah sebagai berikut: Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar melalui kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen dengan PT Telkom dan PT Indosat.

Gambaran mengenai kondisi persaingan dan struktur industri telekomunikasi di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut:

Segmen Industri
Kerangka Hukum
Operator
Public Switced Telephone Network
Gerbang Internasional
Duopoli
Indosat, Satelindo
Domestik
Lokal Tetap
Kabel
Monopoli
Telkom (KSO)
Tanpa Kabel
Duopoli
Telkom, Ratelindo
Bergerak
NMT 450
Monopoli Regional
Mobisel
GSM
Cakupan Nasional
Satelindo,Excelkomindo,Telkomsel
AMPS
Monopoli Regional
Komselindo, Metrosel, Telesera
Jarak-Jauh
Monopoli
Telkom
Infrastruktur
Teresstrial
Monopoli
Telkom
Satelit
Kompetisi Internasional
Satelindo, PSN
Jasa Bernilai Tambah
Paging, Voice mailbox, Komunikasi Data, Wartel, Payphone, dll
Kompetisi
Operator Berlisensi
Jaringan Khusus
VSAT, Trunking
Kompetisi
Operator Berlisensi
Jaringan Swasta

Tidak Dijual
Perusahaan swasta mana saja
Manufaktur
Telephone Switch
Kompetisi Terbatas
AT&T,NEC,SIEMENS,SENA
Transmisi
Kompetisi
Perusahaan mana saja
Broadband Switch


CPE
Kompetisi
Perusahaan mana saja
Kabel
Kompetisi
Perusahaan mana saja
 
Lingkungan Operasi
Lingkungan ini meliputi faktor-faktor pada situasi kompetitif yang mempengaruhi sukses perusahaan dalam mendapatkan sumber daya atau dalam keuntungan pemasaran barang dan jasa perusahaan.
  1. Posisi Kompetitif

Posisi kompetitif Indosat cukup kuat, sebagai pemimpin pasar, dan hanya menghadapi satu pesaing pada bisnis telekomunikasi internasional yaitu Satelindo. Selain itu juga didukung rangkaian produk dan jasa yang luas, kapasitas dan produktivitas yang memadai, periklanan, dan yang cukup penting citra perusahaan.

  1. Profil Pelanggan
    Pelanggan dari Indosat meliputi rumah tangga dan kalangan bisnis. Dalam hal ini pemakai utama dari telekomunikasi internasional adalah kalangan bisnis, yang banyak digunakan untuk keperluan usaha. Terpuruknya perekonomian Indonesia yang banyak memacetkan sejumlah besar bisnis, mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan volume pemakaian telekomunikasi internasional.
  2. Pemasok
    Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengadaan telekomunikasi internasional, merupakan peralatan yang bermuatan teknologi tinggi. Sehingga, sebagian besar peralatan tersebut didatangkan melalui pemasok luar negeri. Walaupun posisi daya tawar Indosat cukup kuat, mengingat culup banyaknya jumlah pemasok, namun penurunan nilai tukar Rupiah sangat mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan peralatan tersebut. Namun, pendapatan Indosat yang sebagian besar dalam bentuk Dollar, seperti pendapatan incoming call, cukup membantu.
  3. Kreditor
    Dilihat dari struktur kredit-modal, terlihat bahwa Indosat mempunyai struktur yang berimbang, atau antara modal dan kredit jumlahnya sama. Dalam hal ini, mengingat kemampuan Indosat dalam menghasilkan keuntungan maupun asset yang dimilikinya, tidaklah terlampau sulit bagi indosat untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor pada jumlah yang memadai.
  4. Sumber Daya Manusia
    Indosat mempunyai SDM yang cukup baik, 40% komposisinya berpendidikan S-1 ke atas. Selain itu didukung dengan program pelatihan berjenjang sesuai posisinya untuk meningkatkan keahlian.
8. Analisa SWOT
  1. Strength:
    Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
  2. Weakness:
    Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang kurang menguntungkan.
  3. Oppurtunities:
    Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.
  4. Threat:
    Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
 






Grand Strategy
Adaptasi pada perubahan lingkungan yang cepat dalam telekomunikasi telah menjadi critical factor bagi Indosat. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi, dan aliansi strategi global , di antara kesemuanya, sedang membentuk pasar telekomunikasi yang akan datang.
Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut Indosat telah membangun cetak biru pertumbuhan, dikenal sebagai Grand Strategy Indosat 2000:
  • Jasa Telekomunikasi Internasional Dasar akan tetap menjadi core business Indosat
  • Peranan regional dan internasional yang telah meningkat sejak 1994
  • Jasa selular dan sistem satelit bergerak saat ini sedang diperluas melalui perusahaan selular lokal dan konsorsium internasional
  • Jasa bernilai-tambah yang meliputi telekomunikasi pada saat ini, integrasi sistem dan informasi multimedia dan hiburan yang melengkapi dan menambah nilai dari jasa core Indosat

Growth Strategy
Indosat berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai pemimpin pasar untuk jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas-dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia. Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis "1-plus-3" yang mencoba:

"1" Membangun jasa telekomunikasi internasional melingkupi central core business
Lalu-lintas telekomunikasi internasional Indosat di transmisikan melalui satelit internasional, sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro, yang kesemuanya menggunakan teknologi digital mutakhir termasuk protokol multimedia canggih. Indosat mengoperasikan empat gerbang internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-lintas melewati dari Indonesia ke seluruh dunia, dan sebaliknya. Setelah membangun akses ke satelit yang cukup melalui sembilan stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia, Indosat pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah laut dengan bergabung ke konsorsium kabel regional dan dunia. Ini semua adalah bagian dari program perluasan yang didesain untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas, dan menyediakan jasa baru untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen.

  1. Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi domestik
    Indosat memandang investasinya pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai alat untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi internasional, juga sebagai sumber pendapatan baru untuk perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini adalah PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai pemegang lisensi operator telekomunikasi di daerah Jawa Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan join-ventura jasa GSM selular bergerak.
  2. Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional dan internasional
    Indosat memulai proyek internasional, melibatkan join-ventura dengan mendasarkan sebagaimana membangun carriers telekomunikasi internasional. Tujuan utamanya adalah meningkatkan lalu-lintas internasional melalui gerbang perusahaan, memperoleh pendapatan langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian dari pembukaan internasional. Sampai sekarang, Indosat terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi termasuk join-ventura dengan entitas telekomunikasi yang bersangkutan dari Kamboja dan Kazakstan dan investasi ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom Inc. Keduanya adalah pemain utama carrier telekomunkasi. Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi internasional seperti Concert and World Partners dan telah ditunjuk sebagai gerbang bagi Sistem Bergerak Global Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara.
  3. Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis komplementer
    Indosat juga mencoba untuk mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan dalam telekomunikasi dapat dipergunakan untuk mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah yang melengkapi bisnis core perusahaan. Jasa –jasa ini tersedia melalui perusahaan anak dan pada saat ini meliputi beberapa jasa pertukaran data elektronik, bank elektronik, multimedia , dan internet
Dengan strategi perusahaan "1+3", Indosat akan menjadi perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin bisnis multimedia".


Analisa Strategi Bisnis Indosat Menghadapi Krisis Ekonomi
Sehubungan dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Indosat mengalami masa yang sulit sejak awal 1998 ketika Rupiah terdepresiasi secara drastis. Banyak bisnis di Indonesia yang mengalami kemacetan karena kondisi makro ekonomi, instabilitas politik, dan gejolak sosial. Dilengkapi dengan krisis moneter, situasi ini mempengaruhi pertumbuhan permintaan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan volume lalu-lintas lebih lambat, yang memaksa Indosat untuk : lebih berhati-hati dalam kegiatan operasi dan manajemen arus kas terutama mata uang asing, sehubungan komitmen investasi yang jatuh waktu.
Namun demikian tampaknya krisis ekonomi tersebut tidak menurunkan keuntungan Indosat, melainkan menurunkan pertumbuhannya saja. Selama Januari hingga September 1998, incoming dan outgoing calls menigkat masing-masing 4,1% dan 10,3% dari periode sebelumnya. Pertumbuhan yang lamban dari incoming traffic disebabkan turunnya kegiatan bisnis internasional sebagai bagian dari situasi nilai tukar rupiah dan instabilitas politik, menyusul kerusuhan Mei di Jakarta. Indosat masih memproyeksikan pertumbuhan positif lalu-lintas telepon. Pendapatan operasi meningkat 45,6% sedangkan beban operasi meningkat 33%.
Sebagai strategi bisnis dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Indosat menerapkan kebijakan, antara lain:
  • Selalu mencari cara yang paling ekonomis menurunkan beban pembelanjaan pada mata uang asing
    Indosat mengurangi biaya sirkuit dengan menggunakan lebih banyak sirkuit kabel bawah laut ketimbang satelit, yang pada saat ini mencapai 74% dari total bandwith.
  • Melakukan kebijakan konservatif menyangkut situasi krisis ekonomi Indonesia
    Pengalokasian hutang tak tertagih yang cukup besar, meningkat 88,4% dari tahun sebelumnya.
  • Menerapkan kebijakan likuiditas yang berhati-hati
    Biaya telekomunikasi dan beban perawatan meningkat sebagai dampak melemahnya Rupiah. Namun dalam hal ini pertumbuhan beban operasi diupayakan lebih rendah dari pendapatan operasi, serta meningkatkan profit margin.
  • Melindungi fundamental dasar Indosat dari pengaruh kinerja negatif anak perusahaan
    Untuk menghindari dampak dari kinerja negatif anak perusahaan, maka dilakukan program restrukturisasi diversifikasi bisnis, yang akan memperbaiki posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan sesuai dengan strategi jangka panjang.
Dilihat dari hasil-hasil yang dicapai pada kuartal ketiga seperti yang disebutkan di atas, sejauh ini Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis maupun penerapannya guna menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang tentunya harus sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin bisnis multimedia".

Ref